Pages

Jumat, 06 April 2012

manusia dan kebudayaan (kebudayaan sunda)


Kebudayaan Sunda
merupakan hasil kreasi masyarakat Sunda yang telah berada di  Tatar
Sunda (tanah Sunda) jauh sebelum masehi. Mereka disebut dengan urang Sunda yang memiliki sifat
ramah, santun dan baik pada kaum pendatang Penelitian arkeologis mengemukakan, di
dataran Sunda telah bermukim kelompok masyarakat yang memiliki sistem kepercayaan, mata
pencaharian, pola pemukiman dan organisasi sosial. Secara fisik cukup sulit membedakan
antara orang Sunda dan orang Jawa yang sama-sama hidup di Pulau Jawa. Perbedaan yang
jelas dilihat dari segi budaya, terutama bahasa.  Terdapat istilah Sunda Buhun atau Sunda Kuna, yaitu segala hal yang dikaitkan dengan budaya orang Sunda pada masa pra islam atau sebelum abad ke-17 M. Sunda Buhun lebih sering difokuskan pada bahasa,sastra dan aksara Sunda.
  
Kebudayaan suku Sunda tak lepas dari keberadaan kerajaan-kerajaan di tanah Sunda.
Menurut temuan dokumentasi tertulis berupa prasasti dari pertengahan abad ke-5 M, berdiri
pemerintahan Kerajaan Tarumanagara dengan salah satu rajanya bernama Purnawarman dan
beribukota di wilayah Bekasi sekarang.  Lanjutan dari Tarumanagara, berdirilah Kerajaan
Sunda sekitar abad ke-8 M dan Pajajaran sebagai ibukota yang berpusat di daerah Bogor
sekarang. Kerajaan ini hidup selama 6 abad, karena runtuh pada kisaran tahun 1579 M. Pada
zaman pemerintahan Prabu Maharaja (1350-1352 M) terjadi konflik dengan raja Majapahit
Hayam Wuruk. Pada masa kepemimpinan Sri Baduga Maharaja (1482-1521 M) dan Prabu
Surawisesa (1521-1535 M) terjalin kerjasama keamanan dan ekonomi dengan Portugis yang
menguasai Malaka. Sejak masuknya penjajahan Belanda, perlahan semua tanah Sunda runtuh
ke pemerintahan kolonial Hindia Belanda pada abad ke-19 M.
  
  
WATAK SUKU SUNDA
Sunda berasal dari kata Su = Bagus/ Baik, segala sesuatu yang mengandung unsur kebaikan,
orang Sunda diyakini memiliki etos/ watak/ karakter Kasundaan sebagai jalan menuju
keutamaan hidup. Watak / karakter Sunda yang dimaksud adalah cageur (sehat), bageur
(baik), bener (benar), singer (mawas diri), dan pinter (pandai/ cerdas) yang sudah dijalankan sejak jaman Salaka Nagara sampai ke Pakuan Pajajaran, telah membawa kemakmuran dan kesejahteraan lebih dari 1000 tahun.  Sunda merupakan kebudayaan masyarakat yang tinggal di wilayah barat pulau Jawa namun dengan berjalannya waktu telah tersebar ke berbagai penjuru dunia. Sebagai suatu suku, bangsa Sunda merupakan
cikal bakal berdirinya peradaban di Nusantara, di mulai dengan berdirinya kerajaan tertua di Indonesia, yakni Kerajaan Salakanagara dan Tarumanegara. Bahkan menurut Stephen Openheimer dalam bukunya berjudul Sundaland, Tatar Sunda/ Paparan Sunda (Sundaland) merupakan pusat peradaban di dunia. Sejak dari awal hingga kini, budaya Sunda terbentuk sebagai satu budaya luhur di Indonesia. Namun, modernisasi dan masuknya budaya luar,lambat laun mengikis keluhuran budaya Sunda, yang membentuk etos dan watak manusia Sunda.
  
Makna kata Sunda sangat luhur, yakni cahaya, cemerlang, putih, atau bersih. Makna kata
Sunda itu tidak hanya ditampilkan dalam penampilan, tapi juga didalami dalam hati. Karena itu,
orang Sunda yang 'nyunda' perlu memiliki hati yang luhur pula. Itulah yang perlu dipahami bila
mencintai, sekaligus bangga terhadap budaya Sunda yang dimilikinya. Setiap bangsa memiliki
etos, kultur, dan budaya yang berbeda. Namun tidaklah heran jika ada bangsa yang berhasrat
menanamkan etos budayanya kepada bangsa lain. Karena beranggapan, bahwa etos dan
kultur budaya memiliki kelebihan. Kecenderungan ini terlihat pada etos dan kultur budaya
bangsa kita, karena dalam beberapa dekade telah terimbas oleh budaya bangsa lain. Arus
modernisasi menggempur budaya nasional yang menjadi jati diri bangsa. Budaya nasional kini
terlihat sangat kuno, bahkan ada generasi muda yang malu mempelajarinya. Kemampuan
menguasai kesenian tradisional dianggap tak bermanfaat. Rasa bangsa kian terkikis, karena
budaya bangsa lain lebih terlihat menyilaukan. Kondisi memprihatinkan ini juga terjadi pada
budaya Sunda, sehingga orang Sunda kehilangan jati dirinya.
  
Untuk menghadapi keterpurukan kebudayaan Sunda, ada baiknya kita melangkah ke
belakang dulu. Mempelajari, dan mengumpulkan pasir mutiara yang berserakan selama ini.
Banyak petuah bijak dan khazanah ucapan nenek moyang jadi berkarat, akibat tidak pernah
tersentuh pemiliknya. Hal ini disebabkan keengganan untuk mempelajari dengan seksama,
bahkan mereka beranggapan ketinggalan zaman. Bila dipelajari, sebenarnya pancaran etika
moral Sunda memiliki khazanah hikmah yang luar biasa. Hal itu terproyeksikan lewat tradisinya.
Karena itu, marilah kita kenali kembali, dan menguak beberapa butir peninggalan nenek
moyang Sunda yang hampir punah. Ada beberapa etos atau watak dalam budaya Sunda
tentang satu jalan menuju keutamaan hidup. Selain itu, etos dan watak Sunda juga dapat
menjadi bekal keselamatan dalam mengarungi kehidupan di dunia ini. 
Etos dan watak Sunda itu ada lima, yakni cageur, bageur, bener, singer, dan pinter
yang sudah lahir sekitar jaman Salakanagara dan Tarumanagara. Ada bentuk lain ucapan
sesepuh Sunda
yang lahir pada abad tersebut. Lima kata itu diyakini mampu menghadapi keterpurukan akibat
penjajahan pada zaman itu.
  
  
Coba kita resapi pelita kehidupan lewat lima kata itu. Semua ini sebagai dasar utama urang
Sunda yang hidupnya harus 'nyunda', termasuk para pemimpin bangsa. Cara meresapinya
dengan memahami artinya. Cageur, yakni harus sehat jasmani dan rohani, sehat berpikir, sehat
berpendapat, sehat lahir dan batin, sehat moral, sehat berbuat dan bertindak, sehat
berprasangka atau menjauhkan sifat suudzonisme. Bageur yaitu baik hati, sayang kepada
sesama, banyak memberi pendapat dan kaidah moril terpuji ataupun materi, tidak pelit, tidak
emosional, baik hati, penolong dan ikhlas menjalankan serta mengamalkan, bukan hanya
dibaca atau diucapkan saja. Bener yaitu tidak bohong, tidak asal-asalan dalam mengerjakan
tugas pekerjaan, amanah, lurus menjalankan agama, benar dalam memimpin, berdagang, tidak
memalsu atau mengurangi timbangan, dan tidak merusak alam. Singer, yaitu penuh mawas diri
bukan was-was, mengerti pada setiap tugas, mendahulukan orang lain sebelum pribadi, pandai
menghargai pendapat yang lain, penuh kasih sayang, tidak cepat marah jika dikritik tetapi
diresapi makna esensinya. Pinter, yaitu pandai ilmu dunia dan akhirat, mengerti ilmu agama
sampai ke dasarnya, luas jangkauan ilmu dunia dan akhirat walau berbeda keyakinan, pandai
menyesuaikan diri dengan sesama, pandai mengemukakan dan membereskan masalah pelik
dengan bijaksana, dan tidak merasa pintar sendiri sambil menyudutkan orang lain.
  
  
KEBUDAYAAN SUNDA
Seperti pada kebudayaan Melayu, kebudayaan sunda termasuk kebudayaan tertua yang ada di
Indonesia. Kebudayaan sunda yang ideal kemudian sering dikaitkan sebagai kebudayaan raja –
raja sunda. Ada beberapa watak dalam budaya Sunda tentang satu jalan menuju keutamaan
hidup. Etos dan watak Sunda itu adalah cageur, bageur, singer dan pinter. Kebudayaan sunda
juga merupakan salah satu kebudayaan yang menjadi sumber kekayaan bagi bangsa Indonesia
yang dalam perkembangannya perlu dilestarikan. Hampir semua masyarakat sunda beragama
Islam namun ada beberapa yang bukan beragama islam, walaupun berebeda namun pada
dasarnya seluruh kehidupan di tujukan untuk alam semesta. Kebudayaan sunda memiliki ciri
khas tertentu yang membedakannya dari kebudayaan – kebudayaan lain. Secara umum
masyarakat Jawa Barat atau Tatar sunda, sering dikenal dengan masyarakat
religius.Kecenderungan ini tampak sebagaimana dalam pameo “ silih asih, silih asah dan
silih asuh, saling mengasihi, saling mempertajam diri dan saling malindungi"
. Selain itu Sunda juga memiliki sejumlah budaya lain yang khas seperti kesopanan,rendah hati
terhadap sesama, kepada yang lebih tua dan menyayangi kepada yang lebih kecil. Pada
kebudayaan sunda keseimbangan magis di pertahankan dengan cara melakukan
upacara-upacara adat sedangkan keseimbangan sosial masyarakat sunda melakukan gotong
royong untuk mempertahankannya.


0 komentar:

Posting Komentar

Labels

Labels

Diberdayakan oleh Blogger.

Labels

Labels

Popular Posts