Pelaksanaan konseling keluarga disekolah telah dilaksanakan meskipun belum terstruktur dengan baik, konseling keluarga disekolah dilakukan untuk mengatasi masalah yang sumber masalah berasal dari rumah dan menganggap bahwa permasalahan tersebut akan dibawa dalam keluarga dan di atasi dalam konteks konseling keluarga. Tujuan konseling keluarga yang dilaksanakan di SMP Negeri 2 Banjarharjo adalah untuk mengatasi masalah siswa yang sumber masalahnya ada pada keluarga dengan anggapan bahwa masalah siswa dapat diselesaikan dengan membawa masalah tersebut menjadi masalah keluarga dengan melaksanakan layanan konseling keluarga.
Gambaran umum mengenai profil kecanduan bermian game menunjukan bahwa anak yang kecanduan bermain game di SMP Negeri 2 Banjarharjo dalam kategori sangat rendah 4,55%, kategori rendah 21,97%, kategori sedang 38,64%, kategori tinggi 28,79% dan kategori sangat tinggi 6,06%. Sehingga dapat diketahui bahwa tingkat kecaduan siswa di SMP Negeri 2 Banjarharjo dalam kategori sedang. Meski tingkat kecanduan dalam katogori sangat tinggi terdapat 8 (delapan) anak, apabila dibiarkan dapat mengganggu anak dalam kegiatan belajar mengajar, sehingga diperlukan treatmen dan konseling kepada siswa dengan kecanduan pada katogori tinggi.
Dari hasil analisis lebih lanjut, banyaknya
siswa yang kecanduan bermain ditandai dengan
(1) Pikiran pecandu bermain game terus-menerus tertuju pada aktivitas bermain game dan sulit untuk dibelokkan ke arah lain
(2) adanya kecenderungan penggunaan waktu bermain game yang terus bertambah demi meraih tingkat kepuasan yang sama dengan yang pernah dirasakan sebelumnya
(3) yang bersangkutan secara berulang gagal untuk mengontrol atau menghentikan penggunaan bermain game
(4) adanya perasaan tidak nyaman, murung, atau cepat tersinggung ketika yang bersangkutan berusaha menghentikan penggunaan bermain
game
(5) adanya kecenderungan untuk tetap bermain game melebihi dari waktu yang ditargetkan
(6) bermain game itu telah membawa resiko hilangnya relasi yang berarti, pekerjaan, kesempatan studi, dan karier
(7) penggunaan bermain game menyebabkan pengguna membohongi keluarga, terapis, dan orang lain untuk menyembunyikan keterlibatannya yang berlebihan dengan bermain game
(8) permainan game digunakan untuk melarikan diri dari masalah atau untuk meredakan perasaan-perasaan negatif seperti rasa bersalah,kecemasan depseresi dan sebagainya
Model konseling keluarga untuk
mengurangi kecanduan bermain game terdiri dari
(1) rasional
(2) Pengertian
(3) tujuan
(4) Asumsi
(5) target intervensi
(6) komponen model
(7) tahapan-tahapan
(8) kompetensi pemimpin kelompok
(9) dukungan sistem
(10) evaluasi dan indikator keberhasilan.
Kemudian disusun sebuah model konseling keluarga untuk mengurangi kecanduan game yaitu konseling
keluarga model i-CACHO-e. model konseling ini disarkan pada Identification (identifikasi) untuk mengetahui kondisi awal; Communication (komunikasi); Awarenness (membangun kesadarn diri); Choice (menentukan/ menguatkan tujuan) dan evaluation (Evaluasi).
Sumber : Jurnal
0 komentar:
Posting Komentar